Jumat, 24
Juni 2015 seperti biasa gue menghadiri komsel kuningan, hari ini kak Haudy yang
bagiin firman/sharingan dan yang hadir komsel itu gue, kak nita, gabby, dan
ucup. Satu hal yang gue syukuri kalo di dalam Tuhan itu kita punya banyak kenalan,
saudara, teman, sahabat dan gue percaya gue dipertemukan sama mereka buat
sama-sama bertumbuh.
Hari ini menarik banget komselnya, kita banyak diskusi. Temanya tentang
“Jangan Bertengkar/Jangan Mengomel” saat komsel ada sebuah cerita yang menarik
yang kak Haudy bagiin. Jadi ada seorang isti bernama Monica punya suami nama
Patricius. Patrisius adalah
seorang yang kasar, mudah marah, tidak setia (punya simpanan), peminum, dan
mempunyai ekonomi yang tidak memadai. Ia juga seorang kafir yang tidak percaya
kepada Tuhan. Menghadapi sifat suaminya yang jauh dari sempurna itu, Monika
yang saleh berdoa dan memohon Tuhan memberikan rahmat pertobatan kepada
Patrisius. Monica juga tidak
pernah mempermasalahkan ketidaksetiaan suaminya. Monica sangat percaya
kalo patrisius bisa percaya sama Tuhan. Saat patrisius marah, monica hanya
diam, tenang, dan tidak pernah marah melalui tindakan atau kata-katanya.
Dia selalu sabar menunggu sampai padam amarah si patrisius baru dia ajak bicar.
Itulah yang dilakukan monica saat menghadapi kebengisan suaminya. Dan akhirnya
membuahkan hasil suaminya mengikut Tuhan sebelum akhirnya meningggal. Selain
suami monica juga punya Anak yang yang sifatnya tidak bedah dengan bapaknya,
nama anaknya Agustinus. Menghadapi agustinus pun monica sangat sabar bahkan
dengan tangisan dia mendoakan anaknya untuk bertobat, dan pada akhirnya Anaknya
pun bertobat mengikut Tuhan. Buat lebih jelas cerita tentang St. Monica
buka http://blogmilikneles.blogspot.com/2012/08/santa-monica-teladan-para-ibu.html
Itu cerita singkat yang ngajarin kalo ga perlu ngomel, bertengkar, marah
saat ngadapin sesuatu yang ga sesuai keinginan kita. Hmmmmm,, jeng, jeng,,
selama ini gue ga sesabar Monica. Saat itu kak Haudy bagiin Firman di 2 Timotius 2 : 24-25 “Sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi
harus ramah terhadap semua orang. Ia harus
cakap mengajar, sabar , dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada
mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran.
Gue jadi sadar terkadang buat ngadapin orang yang suka melawan ya itu sabar.
Dan satu hal penting dari kisah Monica ini dia tetap setia dalam doa dan
tangisan buat suami dan anak-anakNya. Akhirnya ada pertobatan.
Yuks teman-teman, mari belajar buat sabar, jangan suka mmengomel, di tegur
dikit sama ortu kita jadi ngomel, ama kaka atau adik kita ngomel mulu. gue juga
rasa ini berat sih, tapi barengbareng belajar. Belajar sabar, siapa tahu
melalui kesabaran kita ada orang yang akhirnya mengenal TUHAN.
FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar